Pages

Subscribe:

Kamis, 22 November 2012

Uu Nasrullah, Tukang Kredit Jadi Ahli Sutra


Selama 25 tahun, Uu Nasrullah (61) berkeliling pulau sebagai tukang kredit. Kini ia dikenal sebagai ahli sutra dan dijadikan guru oleh para petani di berbagai provinsi dan mahasiswa. Rumah biliknya sering dikunjungi ahli sutra dari berbagai negara.
Ini dari petani di Bengkulu. Mereka ingin mengabari saya bahwa mereka sudah bisa membuat benang sutra, kata Uu sambil mengeluarkan benang sutra dari sebuah amplop coklat. Uu sering diundang ke beberapa provinsi untuk melatih petani ulat sutra.
Ahli sutra seperti dari China, Pakistan, Sri Lanka, Laos, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Belanda, dan Kanada juga masih terus mendatanginya.
Kalau datang, mereka selalu menggelengkan kepala. Takjub pada kualitas sutra Indonesia yang mereka sebut sebagai sutra terbaik karena mengkilau, benangnya rata, dan panjangnya bisa mencapai 1.500 meter. Padahal sutra di negara lain panjangnya hanya mencapai 800 meter, tutur Uu.
Uu sudah mulai bekerja sejak usia 14 tahun. Saat itu ayahnya meninggal sehingga ia harus membantu ibu dan adik-adiknya. Seperti kebanyakan lelaki dari Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Uu pun pergi merantau, bekerja sebagai tukang kredit.
Ia mengkreditkan barang apa saja. Tidak hanya di kota-kota di Jawa Barat, tetapi juga sampai Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, dan Kalimantan. Setelah menikah, istri dan anaknya tinggal di kampung. Uu hanya pulang saat Lebaran. Di perantauan, Uu sering gelisah, teringat nasib keluarga.
Dulu untuk menelepon sulit. Surat sering terlambat sampai sebulan, tutur Uu. Tak heran, baru saja ia menerima surat bahwa anaknya sakit, tiba-tiba datang kabar anaknya sudah meninggal. Sebetulnya anak saya tujuh. Tapi anak kedua hingga kelima meninggal karena sakit pada usia satu atau tiga tahun. Keluarga di kampung tidak bisa membawanya berobat karena tidak punya uang, ujar suami Muntikah (52) ini.
Pulang kampung
Tahun 1982, Uu pulang kampung dan tersadarkan bahwa begitu luas lahan tidur di kampungnya. Uu bertekad berhenti menjadi tukang kredit, dan bertani. Pertama dia menanam apa saja sebelum beralih ke murbei, yang menjadi makanan ulat sutra.
Ia mulai dengan menanam murbei pada lahan seluas tiga hektar. Usahanya ternyata maju. Kepompong ulat sutranya diterima oleh sebuah perusahaan benang sutra besar di Jawa Barat.
Karena permintaan meningkat, Uu melatih petani lain yang hanya menanami lahannya dengan singkong untuk beralih pada murbei. Begitulah, dia berhasil mengaktifkan 1.022 hektar lahan tidur di Kabupaten Tasikmalaya. Ada ratusan petani dari hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya yang terlibat dalam pertanian ini.
Tahun 1985 dia mendirikan Koperasi Sabilulungan III. Mereka memiliki alat pemintalan dan penenunan yang didapat dari bantuan pemerintah. Sayangnya, pemintalan dan penenunan kurang berjalan efisien karena koperasi tidak memiliki uang untuk membeli kepompong dari petani. Itulah sebabnya dia giat membuat proposal untuk menarik investor serta meminta pertolongan dari dinas-dinas di pemerintahan.
Meskipun sudah tua, saya harus terus bekerja. Saya belum tenang kalau petani belum sejahtera. Saya juga sangat menyayangkan jika mereka yang sudah kembali ke kampung terpaksa urbanisasi lagi. Sementara puluhan ribu lahan tidur masih belum tergarap di kabupaten Tasikmalaya, ujar Uu yang menyayangkan betapa sulit mendapatkan modal kerja di negeri ini.
Kini karena kekurangan modal, koperasi yang dikelolanya hanya mampu membuat 500 meter kain sutra per bulan. Padahal, kapasitas produksi di pabrik sutranya mencapai 10.000 meter per bulan.
Kain sutra itu ia jual ke beberapa desainer di Jakarta, Bandung, dan Cirebon. Mereka pesan sampai ratusan hingga ribuan meter. Tapi kami baru sanggup memberinya 50-100 meter saja per orang, ujar Uu sambil terkekeh, menertawakan nasib yang masih kurang menguntungkannya.
Tawa Uu makin keras saat menceritakan tawaran ekspor dari Singapura yang meminta 25.000 meter dan Australia yang meminta satu kontainer. Permintaan banyak sekali. Apa daya, tangan saya tak sampai, ujar Uu sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Karena keahliannya di bidang sutra, kakek yang hanya lulusan kelas III sekolah rakyat ini pernah juga ditawari untuk mendapat gelar doktor honoris causa dari sebuah universitas di Amerika.
Uu menolak mentah-mentah. Ah, buat apa? Bikin malu saja. Ngomong Inggris saja saya enggak bisa, ujar Uu sambil berdiri di muka rumahnya yang berdinding bilik.
Sumber : Kompas

Kamis, 18 Maret 2010

JARINGAN KOMPUTER

Konser Jaringan Komputer

Dalam ilmu komputer dan teknologi informasi, dikelan istilah jaringan komputer. Jaringan Komputer adalah sekumpulankomputer yang dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainya dengan menggunakan media komunikasi atau media transmisi (penghubung). sehingga dapat saling berbagi data, informasi, program, dan perangkat keras (printer, harddisk, dsb).
Tujuan dari jaringan komputer adalah :
1. Membagi sumber daya
2. Komunikasi
3. Akses Informasi
4. Hiburan, dan lain-lain

Jaringan komputer berdasarkan distribusi sumber informasi/data.
1. Jaringan Terpusat
Jaringan terpusat terdiri dari kompuer client dan server yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.

2. Jaringan Terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan tertentu.

Berdasarkan Jangkauan Geografis.
1. Jaringan LAN (Local Area Network)
Merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komuter atau lebih dalam cakupan yang relatif sempit seperti dalam sebuah gedung/bangunan, laboratorium, kantor, dalam 1 warnet, dan lain-lain.
2. Jaringan MAN (Metropolitan Area Nerwork)
merupakan gabungan dari beberapa LAN yang mencakup beberapa kota atau daerah, jangakauanya pun relatif luas, sampai menghubungkan antar kota atau provinsi. Contoh jaringan telepon local, sistem telepon selular, jaringan relay beberapa ISP internet.

3. Jaringan WAN (Wide Area Network)
meruapakan jaringan yang jangkauannya daerah geografisnya sangat luas, dapat menghugungkan antar kota, negara hingga benua. Contohnya PT. Telkom, PT. Indosat, jaringan GSM selular, dan banyak lagi.

Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
1. Peer To Peer
Dalam jaringan ini, tidak ada komputer yang bertindak sebagai komputer client maupun sebagai komputer servers, karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi, sehingga semua komputer dapat berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server juga.
Contoh : Komputer A dan Komputer B; Misal komputer A mengakses file share yang ada di komputer B maka komputer A bertindak sebagai client, dan juga sebaliknya. Namun apabila komputer A memberikan akses file kepada komputer B maka komputer A bertindak sebagai server, dan juga sebaliknya.

2. Client-Server
Pada jaringan ini terdapat satu atau beberapa komputer bertindak sebagai server dan kompuer lainnya bertindak sebagai client. Komputer Client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server, sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client. Beberapa yang diberikan server pada clientnya, : File Server, Print Server, Mail Server, Web Server, Database Server.

Berdasarkan Media Transmisi atau pernatara.
1. Jaringan Wire (Kabel)
Merupakan suatu jaringan yang menggunakan kabel jaringan sebagai media transmisi atau perantara untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain, atau dengan perangkat jaringan lainnya. Data/informasi dikirimkan dalam bentuk sinyal listrik.
Jenis kabel jaringan yang digunakan :
a. Kabel Twisted Pair : Shielded Twisted-Pair (STP) dan ‎unshielded Twisted-Pair (UTP)
b. Kabel Koaksial : Thin Coaxial Cable (Koaksial kabel kurus/kecil) dan Thick Coaxial Cable (Koaksial kabel gemuk/besar)
c. Kabel Fiber Optik

2. Jaringan Wireless (Tanpa Kabel)
Merupakan jaringan dengan penghubung menggunakan sinyal elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal data/informasi antar komputer. Dalam jaringan ini menggunakan perangkat Wireless adapter dan Wireless Access Point.

Rabu, 03 Februari 2010

Sutera Alam

a. Mengenal Kupu Sutra
1.Biologis Kupu Sutra
Sebelum membahas tentang teknik beternak ulat sutra, kiranya perlu pula kita ketahui lebih dulu tentang sifat‐sifat kupu sutra. Ulat sutra sebenarnya merupakan salah satu bentuk/fase dari rangkaian siklus hidup dari sejenis serangan kupu‐kupu. Proses pertumbuhan ulat itu sendiri erat kaitannya dengan tata laksana pemeliharaan, maka penting untuk kita ketahui.

Kupu‐kupu dalam sistematika binatang termasuk kelas serangga (hexapoda) yang secara umum memiliki cirri‐ciri sebagai berikut : bagian tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan badan belakang; memiliki kaki sebanyak enam buah. Sifat spesifik lainnya dari bangsa serangga adalah dalam proses hidupnya mengalami perubahan bentuk (metamorphosis) yang bentuk fisik antara satu fase dengan fase lain amat berbeda.
Kupu‐kupu dalam hidupnya mengalami metamorphosis semprna dengan bentuk yang berlainan sama sekali antara satu fase dengan fase lainnya. Perubahan‐perubahan tersebut antara lain : dari telur berubah menjadi larva, kemudian menjadi kepompong, dan akhirnya menjadi imago (bentuk dewasa), yakni berupa kupu‐kupu. Ulat yang kita pelihara adalah tidak lain adalah bentuk lain berupa yang tumbuh hingga membentuk kepompong.

2. Ras Kupu Sutra Unggul
Dalam dunia per‐ulat sutera‐an dikenal empat jenis atau ras kupu‐kupu sutera unggul yang memiliki produksi kokon yang sangat tinggi dan dapat menghasilkan benang sutera dengan kualitas yang baik. Keempat ras kupu sutera tersebut adalah Ras Cina, Ras Jepang, Ras Eropa dan Ras Tropika.

Di Indonesia yang telah banyak dikembangkan adalah kupa ras Cina dan ras Jepang. Dan hasil persilangan dari kedua ras kupu tersebut. Namun, belakangan ini hasil persilangan Ras Jepang dengan Ras Cina justru yang banyak dikembangan. Kupu ras Cina dan Ras Jepang ini disamping memiliki keunggulan juga memiliki beberapa kelemahan. Akan tetapi dengan menyilangkan kedua ras tersebut, kelemahan‐kelemahannya dapat dikurangi dan sifat unggulnya lebih menonjol :
  • Untuk produknya relative lebih panjang/lama dibandingka dengan ras Cina ;
  • Lebih lemah sehingga masih rentan terhadap serangan penyakit ;
  • Bentuk kokoh dan tebal seperti kacang tanah ;
  • Lapisan kokoh tebal, sehingga produksi kokon amat tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan produk Ras Cina.
Sedangkan Kupu Ras Cina memiliki ciri‐ciri antara lain:
  • Umur produksinya lebih pendek/cepat ;
  • Bentuk kokon bulat ;
  • Lapisan kokon tipis, sehingga produksinya lebih rendah dibandingkan dengan produksinya dengan Ras Jepang ;
  • Daya tahannya terhadap penyakit lebih baik.

b. Pemeliharaan Ulat Sutra

Sebelum pemeliharaan ulat dilakukan, segala sarana dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dengan baik. Tanpa persiapan yang baik, usaha membudi dayakan ulat sutra akan mengalami kegagalan. Sarana dan perlengkapan yang harus dipersiapkan meliputi pakan, ruangan, dan perlengkapan‐perlengkapan budidaya.

c. Penyediaan Pakan
Pakan merupakan sarana penting dalam usaha ternak apapun. Untuk ulat sutra memerlukan bahan pakan spesifik dan tidak banyak dipedagangkan di sembarang tempat. Karena itu, sumber pakan harus tersedia secara pasti dan kontinuitasnya terjamin.

Produksi pakan (daun murbei) yang tersedia dan jumlah alat yang akan dipelihara harus disesuaikan. Sebelum ulat mulai dipelihara, tanaman murbei sudah harus siap dipanen daunnya, minimal sudah berumur sekitar satu tahun. Pemeliharaan satu boks ulat sutra (+/‐ 25.000 ekor) memerlukan daun murbei +/- sekitar 1000 kg untuk setiap periode produksi.

d. Penataan Ruang
Pemeliharaan ulat sutera dapat dilakukan secara kecil‐kecilan dalam sala rumah tangga ataupun secara besar‐besaran. Untuk skala rumah tangga, tempat pemeliharaan dapat dilakukan di dalam rumah (pada kamar khusus), tetapi pada tingkat yang lebih besar hendaknya dipelihara dalam ruangan/kandang khusus. Namun, dimanapun ulat itu dipelihara, hendaknya ruangan/tempat pemeliharaan memenuhi persyaratan, terutama menyangkut suhu, cahaya, kelembaban, dan ventilasi (pertikaran) udara juga kebersihanruangan dan sterill.

e. Bahan dan Perlengkapan
Beberapa perlengkapan dan bahan yang diperlukan dalam memelihara ulat sutera antara lain adalah :
  • Kotak penetasan dari kayu/triplek;
  • Sasag (kotak pemeliharaan ulat) dari kayu atau bambu;
  • Stand untuk sasag;
  • Keranjang daun;
  • Ember dan baskom plastik;
  • Lembaran/karung plastik untuk alas;
  • Kain untuk menyimpan daun;
  • Kertas parafin atau kertas minyak untuk alas ;
  • Sapu, sikat dan lap tangan ;
  • Kapur/kaporit/arang sekam ;
  • Sprayer untuk menyemprotkan kaporit ;
  • Thermometer ;
  • Sumpit bambu ;
  • Tempat pengokonan (dari kayu, plastik, atau bambu), dsb.
Hal‐hal yang perlu diperhatikan :
Dalam kaitannya dengan pemeliharaan ulat sutera, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
  1. Ruangan dan semua peralatan/perlengkapan harus dibersihkan,dikeringkan, dan disemprot dengan desinfektan (formalin/kaporit) sebelum pemeliharaan ulat sutera dimulai. Sebaiknya, setiap fase pemeliharaan selesai, seluruh peralatan pun harus dicuci dan dibersihkan dari bekas makanan, bulu‐bulu kokon (floss) atau debu, kemudian disemprot dengan desinfektan;
  2. Peralatan yang tidak digunakan harus disimpan diruangan lain dan disusun rapi;
  3. Orang‐orang yang keluar masuk ruangan pemeliharaan harus dibatasi seminimal mungkin;
  4. Bila akan masuk ruangan pemeliharaan, sepatu atau sandal harus dilepas dan diganti dengan sandal khusus yang tersedian dalam ruangan dan harus menginjak keset atau karung yang telah dibasahi denan larutan formalin atau creolin 5%;
  5. Sebelum melakukan pekerjaan dalam ruangan pemeliharaan, tangan harus dicelup dalam larutan desinfektan (kaporit), lalu dibasuh dengan air bersih dan dikeringkan dengan kain lap yang telah tersedia;
  6. Para pekerja (pemelihara ulat) harus mengenakan baju kerja yang tetap dan selalu disimpandiruangan kerja masing‐masing;
  7. Para pekerja atau tamu tidak boleh makan, minum, atau merokok di ruang pemeliharaan;
  8. Tempat pembuangan atau pembakaran sampah, baik berupa sisa‐sisa makanan atau kotoran dari ruangan pemeliharaan maupun dari kegiatan lain, harus diusahakan sejauh mungkin dari ruangan pemeliharaan.
Langkah-langkah budidaya ulat sutera secara jelasnya dan penanaman murbei yang digunakan sebagai pakan ulat sutera, akan dibahas apa selanjutnya...........Trima Kasih
Maaf apabila ada kekurangan dan penyampaian data yang kurang tepat, maklum baru belajar dari pengalaman.